Welcome to "Reduce Junk Food" Campaign..

We invite you all to visit this blog and get so many information about junk food, so that we together can reduce it..
"Less is healthier"

Senin, 13 Juni 2011

Michele Obama Mendukung Reduce Junk Food

Michelle Obama memaksa perusahan makanan nasional terbesar untuk memperbesar usaha produksi makanan sehat dan mengurangi pemasaran makanan tidak sehat bagi anak-anak.
Setelah kampanye yang bertujuan untuk mengurangi obesitas pada anak, yang bernama "Let's Move" muncul pada bulan lalu, Michelle berpartisipasi dalam sebuah meeting Grocery Manufacturers Association pada tanggal 16 Maret, meminta perusahan untuk mengambil langkah untuk mengurangi garam, lemak, gula dalam makanan.
"Kita meminta kalian untuk memikirkan kembali secara keseluruhan produk yang kalian pasarkan, informasi yang disediakan tentang produk kalian, dan bagaimana kalian memarketkan produk kepada anak-anak kita", katanya 
Michelle telah berbicara dengan sekolah-sekolah dan kelompok gizi dalam upayanya untuk mengurangi obesitas. Pada pertemuan dengan Grocery Manufacturers Association, itu adalah pertama kalinya ia dihadapkan perusahaan makanan pembuat Junk Food yang dipasarkan di sekolah-sekolah.
The Grocery Manufacturers Association mengundang Michele untuk berbicara di forum ilmu minggu ini, dan peserta yang hadir memberikan standing ovation. Mereka menyambut The First Lady dan mendukung kampanyenya tentang mengurangi terpaan Junk Food pada anak-anak. Industri makanan Junk Food  diposisikan untuk mengambil langkah mendukung reduce junk food pada tahun yang akan datang, termasuk pemerintah US telah merancang RUU tentang gizi anak untuk menghilangkan junk food di sekolah, tealah menggali keuntungan beberapa perusahaan. 

Semoga Indonesia juga berpartisipasi dalam mengurangi peredaran Junk Food di sekolah-sekolah :)
 Less is Healthier

Referensi:
http://en.greenplanet.net/news-in-brief/news-in-brief/1522-michelle-obama-urges-food-companies-to-reduce-junk-food.html
 

Minggu, 12 Juni 2011

Cegah Obesitas Anak dengan Memasak Bersama

Sebentar lagi moment liburan tiba. Cobalah mengisi waktu yang ada dengan kegiatan memasak bersama. Selain  menyenangkan, berdasarkan sebuah penelitian, melakukan kegiatan memasak bersama keluarga juga bisa menjadi aktivitas yang menyehatkan.Seperti dilansir dari Times of India, penelitian yang dilakukan American Heart Association mengungkap bahwa masalah kelebihan berat badan pada anak-anak bahkan bisa ditangani dengan melibatkan anak-anak dalam perencanaan menu, belanja, dan memasak.

Di jaman yang moderen ini sulit bagi orangtua dengan jadwal yang sibuk, menerapkan pola makan sehat. Akibatnya banyak keluarga terbiasa dengan makanan Junk Food. Momen liburan adalah waktu yang tepat untuk melakukan aktivitas sehat dengan memasak makanan sehat bersama.

Selain itu, memasak akan membuka jalur komunikasi antara anak dan orangtua. Anak-anak bisa cenderung menghindari junk food dan obesitas ketika mereka senang memasak dan makan di rumah dengan orang tua mereka. Beberapa studi telah membuktikan bahwa memasak bersama-sama membantu membangun ikatan antara orangtua dan anak-anak.
Dalam jangka panjang, memasak membuat anak lebih mudah dalam menerapkan kebiasaan makan yang sehat. Itu karena, anak-anak yang makan makanan sehat di usia muda, cenderung akan terus mengonsumsi makanan sehat di masa dewasanya.

Sabtu, 11 Juni 2011

Dampak obesitas pada anak

Obesitas atau kegemukan diartikan sebagai penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak dan berpotensi mengalami berbagai penyakit dan kematian antara lain penyakit kardiovaskuler, dilipidemia, hipertensi, DM dsb.

Selanjutnya, ada bukti tentang kecenderungan obesitas anak yang melanjut sampai dewasa dengan segala komplikasinya. Kontribusi faktor genetik dan lingkungan juga berperan besar dalam pembentukan sel lemak Obesitas juga terkait dengan pemberian makanan padat bayi secara dini. Sedihnya, banyak orang tua masih memberi pola makan tidak sehat dengan Junk Food.
 
Dampak obesitas pada anak dapat terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang, misalnya:
  1. gangguan psikososial, rasa rendah diri, depresif dan menarik diri dari lingkungan. Hal ini karena anak obese sering menjadi bahan olok-olokan teman main dan teman sekolah. Dapat pula karena ketidakmampuan untuk melaksanakan suatu tugas/kegiatan terutama olahraga akibat adanya hambatan pergerakan oleh kegemukannya.
  2. pertumbuhan fisik/linier yang lebih cepat dan usia tulang yang lebih lanjut dibanding usia biologinya.
  3. masalah ortopedi akibat beban tubuh yang terlalu berat: slipped capital femoral epiphysis.
  4. gangguan pernapasan: infeksi saluran napas, tidur ngorok, sering mengantuk siang hari.
  5. gangguan endokrin: menars lebih cepat terjadi.
 Tidak mau kan anak anda terkena obesitas? Reduce Junk Food starts from now .. cause Less is healthier :)

Jumat, 10 Juni 2011

WHO Larang Junk Food Masuk Sekolah

Dampak Junk Food pada anak
         Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah membuat larangan untuk tidak menjual dan tidak memasang iklan makanan cepat saji yang termasuk dalam junk food di area sekolah dan taman bermain. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan diet sehat dan mencegah obesitas pada anak. "Peraturan ini untuk menjauhkan anak-anak dari segala bentuk pemasaran makanan tinggi lemak jenuh, asam trans-lemak, gula atau garam," jelas badan kesehatan PBB.
       WHO menjelaskan, peraturan tersebut meliputi tempat menyusui, taman bermain, sekolah, halaman sekolah, pusat pra-sekolah, klinik keluarga, juga tempat pelayanan olahraga dan budaya. Menurut WHO, ada sekitar 43 juta anak pra-sekolah yang mengalami obesitas (kegemukan) atau kelebihan berat badan. "Anak-anak di seluruh dunia yang terkena pemasaran makanan tinggi lemak, gula atau garam, dapat meningkatkan potensi generasi muda mengembangkan penyakit menular selama hidup mereka," katanya. WHO juga memperingatkan, 6 dari 10 kematian setiap tahun diakibatkan oleh penyakit jantung, kanker, diabetes dan penyakit paru-paru kronis. Faktor umum dari empat penyakit utama tersebut adalah pola makan yang buruk.

Referensi:
http://health.detik.com/read/2011/01/24/102316/1552894/763/who-junk-food-tak-boleh-dijual-di-sekolah

Kamis, 09 Juni 2011

McDonald diminta hentikan promosi Happy Meals kepada anak

Ratusan organisasi kesehatan dan para profesional yang tergabung dalam American Academy of Child and Adolescent Psychiatry menandatangani surat yang ditujukan kepada McDonald's Corp, perusahaan makanan cepat saji ini untuk menghentikan promosi makanan produksinya kepada anak-anak.

Seperti diketahui, selama ini McDonald's merangkul pasar di kalangan anak-anak dengan menawarkan program Happy Meals dan karakter badut Ronald McDonalds untuk memasarkan produk makanan Junk Food.

Surat permintaan yang diorganisir oleh kelompok pengawas Akuntabilitas Perusahaan Internasional ini kan diiklankan satu halaman penuh di enam surat kabar antara lain: Boston, Chicago, New York, San Francisco, Minneapolis dan Baltimore.

Isi surat itu meminta agar McDonald's menghentikan promosi makanan Junk Food, yang mengandung lemak, garam, kalori serta gula yang tinggi sehingga dapat membahayakan kesehatan anak-anak

Referensi:
http://internasional.kontan.co.id/v2/read/internasional/67767/Dianggap-mengancam-kesehatan-McDonalds-diminta-hentikan-promosi-ke-anak-anak

Rabu, 08 Juni 2011

5 Fakta Seputar Junk Food


1. Kadar Gula dan Garam yang tinggi
2. Kalori diatas rata-rata
3. Menyebabkan Adiksi dan Depresi
4. Penyebab obesitas dan berbagai penyakit
5. Penyebab penyakit Kanker (Kantong Kering)

Selasa, 07 Juni 2011

Kecanduan Junk Food

Apa persamaan antara Junk Food dan narkoba? Ternyata masing-masing dapat membuat kecanduan bagi yang mengkonsumsinya.  

Sebuah studi oleh ahli saraf. Paul Johnson dan Paul Kenny dari The Scripps Research Institute, menunjukkan bahwa konsumsi junk food mengubah aktivitas otak dengan cara yang mirip dengan obat-obatan adiktif bekerja. Mengkonsumsi Junk Food membawa efek kesenangan, nyaman dan tenang sama yang sama narkoba. Studi dilakukan terhadap tikus yang diberi Junk Food. Dalam masa Diet Junk Food, ditemukan bahwa otak pusat kesenangan tikus berubah menjadi peka, membutuhkan lebih banyak makanan untuk kesenangan. Setelah Junk Food dihentikan dan diganti dengan diet sehat, hasilnya tikus memilih untuk kelaparan selama dua minggu, daripada mengkonsumsi makanan sehat tersebut.
So, Guys pintar-pintarlah dalam mengkonsumsi makanan... 
Less is healthier :)

Reference:
 Goodwin, Jenifer. Junk Food 'Addiction' May Be Real. Business Week. March 29, 2010.

Senin, 06 Juni 2011

Menyulap Sekolah Jadi Kebun Sayur

Halaman sekolah-sekolah dasar di Manila, Filipina, diubah menjadi kebun sayur, sebagai perlawanan terhadap budaya makan junk food yang datang dari Amerika Serikat. Anak-anak SD diajari cara menanam dan merawat serta dibiasakan menyantap berbagai sayuran khas, seperti terung, daun kelor, okra, dan beligo.

Berbagai masakan tradisional Filipina yang menggunakan sayur-sayuran ini makin jarang disajikan di rumah-rumah karena kalah populer dengan makanan cepat saji. Survei Gizi Nasional tahun 2009 menunjukkan, 27 persen penduduk dewasa di Filipina kelebihan berat badan dan 25 persen menderita hipertensi akibat kebiasaan menyantap makanan cepat saji yang mengandung garam dan lemak tinggi.

Ahli gizi Dulce Aranda mengatakan, program memakan sayuran itu mulai memperlihatkan dampak positif bagi anak sekolah. ”Data menunjukkan, mereka jadi lebih sehat, lebih menyimak di kelas, dan berprestasi lebih baik,” kata Aranda.

Semoga Indonesia bisa meniru langkah mereka... Reduce Junk Food, 'cause less is Healthier :)

Referensi:
http://nasional.kompas.com/read/2011/01/17/08592223/

Minggu, 05 Juni 2011

Sabtu, 04 Juni 2011

Cinta Laura, si Healthy Freak, Ogah Makan Junkfood

Banyak remaja memilih untuk mengikuti gaya makan Junk Food dari Amerika Serikat., berbeda dengan aktris sekaligus penyanyi berlogat bule ini. Dia malah mengaku tidak tertarik dengan Junk Food. 
"Semua makananku harus sehat. Aku nggak mau makan junkfood ataupun semua yang diproses. Jadi semuanya harus fresh," kata pemilik nama Cinta Laura Kiehl.


Gadis kelahiran Quakenbruck, Berlin, Jerman, 18 tahun lalu ini mengaku selalu menjaga kesehatan, terutama pola makannya. Bahkan ia mengaku menyebut dirinya sebagai health freak atau si penggila makanan sehat.

Dia mengungkapkan, bahwa dirinya lebih menikmati makanan yang dimasak sendiri daripada membeli makanan Junk Food. Dia juga sangat hati-hati sebelum menyantap makanan yang ada. Biasanya ia menghindari dan tidak akan memakan makanan yang digoreng untuk menjaga kolesterol.

Referensi:
http://www.today.co.id/read/2011/05/06/30164/cinta_laura_ogah_makan_junkfood

Kamis, 02 Juni 2011

Makan Siang Sehat

Jangan membuat kesalahan dengan makan siang Junk Food yang tinggi sodium, lemak, dan gula, di mana semua tidak sehat. Tips ini akan membuatmu memastikan hasil maksimal dari makan siang:
Here are some tips:

  1. Ganti roti putihmu yang biasa,dengan gandum atau roti gandum yang lebih sehat, dan tinggi serat.
  2. Beli kerupuk yang rendah natrium, serta keripik, pretzel, dan kacang. Hal ini dilakukan untuk menjaga makanan ringan sepanjang hari Anda.
  3. Batasi jumlah makanan olahan yang Anda konsumsi. Hindari makan siang microwave beku, keripik kentang, dan mie ramen.
  4. Perlu diingat bahwa daging makan siang pra-paket dikemas dengan kalori, nol nutrisi, dan natrium terlalu banyak. Untuk itu cobalah daging merah segar sebagai alternatif sehat.
  5. Gunakan penambah rasa yang rendah lemak atau bebas lemak mayo, salad, keju, dan yogurt.
  6. Pengganti snack yang paling pas Anda makan ialah buah. Anggur, apel, jeruk, dan irisan melon sangat ideal untuk orang-orang yang ingin selalu sehat. Buah-buahan kering seperti aprikot, kismis, keripik apel, dan keripik pisang adalah alternatif lezat untuk kudapan tidak sehat.

Rabu, 01 Juni 2011

Tips Konsumsi Junk Food

Posting sebelumnya sudah menjelaskan dampak dan bahaya junk food. Namun, tak dipungkiri, rasanya yang begitu lezat tentu membuat kita merindukannya jika harus hidup anti-junk food. Oleh karena itu, mengkonsumsi junk food  bukanlah sesuatu yang diharamkan,  kami memberikan tips-tips untuk mengurangi konsumsi junk food.


Berikut ini tips-tips dari Reduce Junk Food team:
1. Pilihlah nasi untuk makanan pokok.
Jika Anda ke restoran siap saji, yang menyediakan kentang goreng dan nasi putih, maka pilihlah nasi sebagai makanan pokok. Hal ini akan mengurangi konsumsi lemak dan natrium yang banyak terdapat pada kentang goreng.
2. Kurangi porsi dan ukuran.
Belilah makanan dalam jumlah secukupnya dan cobalah berbagi dengan rekan Anda. Ini akan mengurangi asupan gizi berlebih yang bisa menimbulkan kegemukan.
3. Ganti soft drink dengan air mineral atau jus buah.
Soft drink banyak mengandung gula dan rendah nilai vitaminnya, maka sebaiknya pilih air putih yang tidak mengandung kalori atau jus buah yang mengandung banyak vitamin.
4. Hindari konsumsi kulit ayam.
Kulit ayam adalah sumber lemak jenuh dan kolesterol. Dengan tidak mengkonsumsi kulit ayam, kita dapat mengurangi lemak dan kolesterol.
5. Mintalah salad.
Tambahkan salad pada menu anda sebagai sayuran yang mengandung banyak vitamin dan serat.


6. Kurangi saus dan mayonnaise.
Kurangi penggunaan saus dan mayonnaise, karena saus banyak mengandung natrium dan pengawet sedangkan mayonnaise mengandung lemak tinggi.
7. Bacalah informasi nilai gizi pada label kemasan.
Biasakan membaca informasi nilai gizi pada kemasan makanan yang Anda beli, sehingga anda bisa mengira-ngira jenis dan jumlah zat gizi yang Anda konsumsi.
8. Biasakan sarapan pagi di rumah.
Mulailah hari anda dengan mengkonsumsi makanan sehat di rumah seperti jus buah, susu, sereal dan buah. Sarapan pagi di rumah akan mengurangi keinginan untuk membeli jajanan atau cemilan yang tidak sehat di luar rumah.
9. Kurangi frekuensi makan junk food.
Perhatikan frekuensi anda mengkomsi junk food, aturlah agar tidak melebihi 3-4 kali dalam sebulan.
10. Olahraga.
Tingkatkan kebugaran tubuh dengan berolahraga secara teratur. Olahraga akan membakar energi yang berasal dari konsumsi berlebih.

Tips diatas membantu mengurangi efek buruk junk food. Kita bisa mengkonsumsi junk food dengan memperhatikan beberapa hal seperti jumlah dan frekuensi mengkonsumsinya, serta keseimbangan komposisi gizinya..
Less is healthier..